Selasa, 09 Agustus 2011

Zee, teman apa "teman"???

*Zee nyanyi ala Duo Ratu kesamber lekong* Aku punya teman... Teman tapi sakit jiwa... ah ah ahhhh...


Ihhh...beneran deh, Zee punya kenalan tapi rada-rada phsyco gitu kayaknya.
Zee kenalan dimana? Gak usah dibahas deh yaaa kenalan dimananya, yang penting tuh orang emang "BEDA".
Kerjaannya ngibul dan berkhayal terus.
Tiaaapppp hari kerjaannya ya itu, ngibul atau berkhayal.

Boookkkk, Zee kasih tau yaaaa, dia tuh jelek bener wajahnya. Dan yang Zee gak habis pikir, kok wajah sama sifat berbanding lurus yaaa. hihihi.....
eh eh eh, Zee gak fitnah lho. Kalian pasti tau Andhika Kangen Band kan? nah, lebih ancur deh dari dia. Kebayang? Jangan dibayangin, ntar naksir lho...

Kenapa sih Zee kayaknya dendam amat sama dia? Hmmm... Karena dia telah melukai hati dan sahabat Zee, Jeung Ai.
Coba ya bayangin, dia tiba-tiba marah-marah di beberapa jejaring sosial. Dan itu jelas ditujukan buat Zee dan Jeung Ai.
Walaupun dia gak secara langsung nyebut nama Zee atau Jeung Ai, tapi Zee yakin seyakin-yakinnya Zee klo Keith Foo itu suka sama Zee. Wait, ok, salah fokus. hihihi...
Ya begitu, dia udah menebar fitnah keji. Huhuhu...*Nangis dipelukan Rangga SM*SH*

Zee tau kalau semua fitnah dan cacian di beberapa jejaring sosial itu emang ditujukan buat Zee dan Jeung Ai.
Tau darimana? Zee tau dari Jeung Ai. Jeung Ai tau dari temennya, karena dia (kenalan Zee) pernah curhat sama temennya Jeung Ai. Dan kenalan Zee itu bercerita layaknya dia seorang korban yang tersakiti, dan tidak ada yang benar. Intinya dia menjelek-jelekkan Zee dan Jeung Ai. Huhuhu *nangis lagi dipelukan Orang Utan* #lho.

Pokoknya Zee sebel. Ibarat kata anak sekarang nih yaaa ENTE, ANA, KHATAM!!!!!

Sabtu, 16 Juli 2011

Ai-Konser Dadakan

Kejadian ini sebenernya udah rada lama... tapi Ai baru bisa nulisin di blog ini sekarang (baru keinget, bwehehehe) Kalau stressnya kumat (hampir tiap hari kumat sih sebenernya *halah*), supaya enggak terlalu galau di twitter, Ai suka buka youtube terus karaokean. Suatu hari di malam Sabtu, Ai lagi stress banget karena siangnya udah banyak tugas, kena omel pengawas dan sebagainya. Njengkelke tenan deh pokoknya hari itu!

Mana pengawas yang marahin Ai tuh enggak ganteng pula! Paling gak kan kalau ganteng Ai bisa fokus ke mukanya dan mikir "ada ya orang kayak gini ... yang marah malah tambah ca'em..." lha ini! udah jelek, make up ala syahrince ... dan gagal pula! yang ada Ai mikir "anjrit, berasa diteriakin babon afrika deh ..."

Pulang2 Ai langsung masang lilin di kepala, pake baju putih, bawa boneka jerami dan mengutuk orang itu supaya si nenek sihir itu ketabrak papan reklame pas pulang dengan sapu sihirnya. grrrr!!!

Gak ding ... yang bener malemya, Ai langsung curhat sama oom youtube. Ai nyetel lagu andalan Ai kalau stress yaitu 'Mimpi Manis', masang earphone lalu nyanyi dengan vokal disetel PUOL! biar deh kucing2 di luar sana pada berjatuhan dari atap, para satpam bersembunyi di bunker, bumi terbelah dan sebagainya ... pokoknya Ai STRESS!!

Setelah entah brapa kali melolong, tau2 dapet panggilan dari Jeung Zee di YM. Ai pun nyeritain semua kegalauan *halah halah* Ai sama Jeung Zee. Gak bakalan Ai tulisin curhatan Ai itu, karena sangat 777 taun ke samping bahasanya. Kesel bok!

Sampe Jeung Zee pun menanyakan hal yang akhirnya mengguncang hidup Ai.

Jeung Zee : Sabar Bu ... dirimu lagi dimana sekarang?
Ai : di kost ...
Ai : wait ...
Ai : MAMAK!! BERARTI DARI TADI DAKUW TERIAK2 NYANYI ITU DI KOST?!!! TIDAAAAAKKKK!!!
Jeung Zee : Bwahahahahahahahaha!!!

Sompret. Padahal Ai udah nyanyi Mimpi Manis, Bang Toyib, Keong Racun dan *matilah Ai* Mabuk Janda dengan suara yang sangat, sangat mengenaskan! Kesannya Ai adalah cewek frustrasi yang ditinggal cowoknya si keong racun! tidaaaakkk!!

Jung Zee : lain kali liat2 sekitar dulu atuh mak, sebelum melolong!
Ai : iyaahh ... adohh... gimana ini? tapi so far belum ada yang gedor2 kamar sih ...

untungnya saat itu weekend, jadi beberapa penghuni kost Ai pada pulang. Besoknya karena dapat shift pagi, Ai keluar kamar dengan ketar-ketir, takut menyaksikan pemandangan mayat bergelimpangan di koridor kost... tapi kostan sepi. Entah pada gak denger atau pada metong di kamar semua, Ai gak tau. Ai pun ngibrit ke tempat kerja. Pura2 enggak tau.

Dan sukurlah sampai detik ini tidak ada yang membahas terror mental yang terjadi itu. Pas Ai balik, kost juga enggak sedang disisir oleh tim gegana. adoohh... bener deh... lain kali harus pasang tulisan "INI DI KOST" biar enggak khilaf lagi kayak gitu.

hiks hiks hiks ...

Rabu, 16 Februari 2011

A Dream - Ai

Aku berada di suatu tempat yang tampak familiar. Aku tidak yakin di mana aku berada, tapi saat itu aku yakin aku akan bertemu dengan seseorang. Belum pernah aku merasa seyakin itu dalam diri, bahwa itulah saat yang sudah lama aku tunggu-tunggu. Aku mendengar rintik hujan deras, merasakan dinginnya hembusan angin dan saat aku menarik nafas dalam-dalam, jantungku berdebar semakin kencang saat menghirup wangi tanah basah bercampur wangi talc yang merupakan wangi nafas tubuhnya yang sangat kuingat jelas hingga kini, walau berbulan-bulan sudah berlalu.

Dan di sanalah dia ... begitu nyata. Setiap tanda dalam dirinya yang kuingat jelas, yang selama ini hanya bermain dalam imaji, kini hadir di hadapanku. Aku terperangah, kehilangan kemampuan untuk bicara. Air mata mengenang di pelupuk, namun kutahan kuat-kuat.

"Ai..." ia tersenyum padaku. "Apa kabarmu?"

"Baik ..." sahutku gemetar.

Aku ingin segera menghambur ke arahnya, meraih tangannya, menatap mata elangnya dan mengucapkan semua hal yang selama ini hanya berani bermain dalam pikiranku. Aku ingin berkata aku kangen padanya dan bahwa aku sangat, sangat menyayanginya. Tapi sesuatu menahanku. Aku tidak bisa mengatakan itu padanya. Aku hanya bisa diam di sana, dengan air mata yang mulai kurasakan berkumpul kembali. Sekali ini, dua bulir meluncur menuruni pipiku.

"Ai, ada apa?" ia bertanya, tangannya meraih ke arahku. "Kenapa kamu menangis?"

Aku meraih tangannya, kugenggam erat-erat. Telapaknya dingin, ujung jemarinya agak kasar, persis seperti yang kuingat ketika tangan kami tak sengaja bersentuhan dulu. "Kenapa sih kita harus kayak begini terus?" tanyaku. "Selalu kayak gini. so close yet so far ... itu nyakitin banget."

Ia hanya tersenyum lembut padaku. Tatapan matanya seolah mencoba menenangkanku. SEkali ini aku tidak memalingkan wajah dari senyumnya. Aku ingin terus menatap senyum indahnya itu, yang kini nyata di hadapanku.

"Saya sayang kamu ..." tatapan matanya seolah berkata.

Belum sempat aku mengucapkan sesuatu sebagai balasan, mataku terbuka dan aku berada di dalam kamarku. Sendirian. Sementara hujan deras turun di luar sana, menghembuskan hawa dingin dari sela-sela teralis jendela.

Aku meraih boneka-boneka hadiah dari Zee dan Vhe, dan kupeluk erat-erat sambil menahan tangis.

Minggu, 30 Januari 2011

Ai & Ondel-ondel

dulu pas masih kecil, Ai paling takut sama ondel2. beneran deh, denger musiknya dari jauh aja udah bisa bikin Ai pucat pasi. apalagi papasan, bisa2 Ai histeris berat sampai terompol-ompol. masalahnya, tempat Ai tinggal dulu sering dilewati pengamen ondel2...

Ai's first encounter dengan makhluk super nyeremin ini terjadi waktu Ai masih kelas 2 SD. waktu itu Ai lagi main di halaman dan tiba2 aja Ai denger suara musik jatilan kenceng dari kejauhan. Ai kirain kan topeng monyet, jadi Ai cuek2 aja, tetep main di halaman tanpa perduli. ndilalah ada suara 'permisiii ...' dan begitu Ai nengok ... jeng-jeeengg!! sesosok makhluk nyeremin bermuka menor menyeringai sambil joget2 di depan pager rumah.

from : http://www.antarafoto.com/peristiwa/v1263123604/ondel-ondel-di-jalan-raya
ps. tuh! sama mobil aja lebih gedean makhluk bernama ondel2! gimana Ai gak histeris liatnya???

itu ondel2 bener2 gak tau situasi bener dah! joget2 geal-geol bodi gitu sambil membungkuk ke arah Ai yang sempet cengok beberapa detik. okeh, Ai emang gak pernah takut sama pengamen waria, badut atau apa aja yang masih berwujud orang. Ai takut mampus sama apa aja yang wujudnya mencurigakan, dulu tiap ke taman mini dan ada reog ponorogo keliling, Ai pasti ngumpet di mobil dan gak mau keluar sampai yakin tuh reog udah pergi. lha kok ya sekarang ada makhluk horror yang nyamperin Ai di depan rumah! tidaaaaaakkkzzz!!

Ai njerit. Kakak Ai yang lagi duduk di sebelah Ai ikutan njerit dan kita berdua lagi gedubrakan masuk ke dalam rumah. histeris dahsyat deh pokoknya. di dalam rumah kita ngumpet masuk kamar dan gak mau keluar2 lagi sampai tuh ondel2 pada pergi. tinggal para babysitter aja yang geleng2 kepala sambil bawa duit gopekan ke luar rumah, sementara Ai dan kakak Ai ngumpet di bawah tempat tidur dan harus ditarik2 dulu sebelum mau keluar.

babysitter Ai yang baik bilang kalau ondel2 itu isinya orang, bukan monster, tapi babysitter Ai yang jahat malah selalu ngancem kalau Ai gak mau nurut bakal dipanggilin ondel2 *jari tengah* gimana Ai gak makin takut tuh? kamfretos.

pertemuan kedua Ai jauh lebih parah, ketika itu Ai lagi di luar rumah. lagi main2 sepatu roda sendirian ngelilingin kompleks, tiba2 aja Ai mendengar suara jatilan yang sudah sangat Ai tandain. oh sh*t! Ai mulai pucet... celingukan panik mencari dari mana asal suara jatilan itu... suara jatilannya sih masih jauh, jadi enggak bisa Ai pastiin dari mana arahnya. anak2 di sekitar Ai pada teriak2 gembira 'ondel-ondel! ondel-ondel!' sedangkan Ai mulai gemeteran.

belum habis shocknya Ai, tiba2 sosok yang sangat Ai takuti itu muncul di tikungan yang jaraknya gak sampe 10 meter dari tempat Ai berdiri. rupanya si ondel2 udah gak sabar pengen cepet dapet duit saweran, jadi dese ninggalin pada pemain musiknya di belakang. si ondel2 menatap Ai dengan sorot matanya yang menyeramkan, berjalan mendekat, mendekat dan ...

"Tuluuuunggg!!!" Ai memacu sepatu roda Ai dengan kecepatan full speed. sempet nyerempet ekor kucing dan nyenggol beberapa tong sampah. suasana kembali chaos. begitu di depan rumah, Ai mau buka pintu dan ... sompret! dikunci! Ai gedor2, tendangin deh tuh pintu sambil teriak2 panik manggil para babysitter. tetangga Ai yang bawel keluar dan ngomel2 karena Ai teriak2, tapi Ai gak perduli. begitu pintu dibuka, Ai ngibrit masuk rumah (masih dengan sepatu roda) dan sukses nyungsep di sofa. mama Ai yang baru pulang kantor cuma bisa geleng2 kepala, lalu kayaknya malam itu mama Ai ngomong ke papa Ai soal ketakutan Ai terhadap ondel2.

gak berapa lama kemudian, papa Ai yang ada di rumah nemenin Ai dan kakak Ai untuk keluar menghadapi para ondel2 yang lagi2 lewat depan rumah. kakak Ai sebagai anak sulung yang disuruh maju buat ngasih duit, sementara Ai dapet privilege ngumpet di belakang papa Ai. kakak Ai yang gemeteran aja gitu, melirik mangkel ke arah Ai yang ngumpet dibelakang babeh sambil megangin kaosnya. Ai liat kakak Ai ngasih duit ke ondel2 dengan cara ditaro di kantong depannya, si ondel2 joget2 sebagai tanda terimakasih lalu jalan lagi... Ai liat kakak Ai masih slamet. itu ondel2 gak makan orang seperti yang Ai takutin.

pelan2 rasa takut Ai pun ilang. Ai mulai berani ngasih duit ke si ondel2 kalau kebetulan mereka pada lewat di depan rumah. gak lama, Ai justru ikutan ngarak si ondel2 keliling kampung kalau dia lagi lewat depan rumah. prok prok prok horee!

hihihi, btw skarang kok gak pernah ada yah pengamen ondel2 lewat? Ai jadi kangen ngarak ondel2 lagi deh ... kalo gak inget umur ;P jangan2 malah ondel2nya yang serem kalau Ai ikutin, jiakakaka!

Minggu, 21 November 2010

Ingat-ingat pesan mami ya, Zee...

*Zee ngaca seluruh tubuh*
"Ckckckck.....gak ada bedanya yah badan Zee sama gentong air." pikir Zee.
hehehe...

IYA..!!! Zee GENDUT!!
Udah gendut, item, dekil, suka ngupil, mandi kalo inget aja, keramas nunggu rambut dilalerin, HIDUP PULA!!
Yaoloohhhh, itu sih lebih parah dari gembel2 di jalan yah? hahaha...
Gak lah, Zee gak seburuk itu kok, pemirsa....

Gini loh ceritanya.
Pas Zee ngaca dan badan muter2 udah kayak fitting gaun *lho kok gaun? bodo ahh*, tiba-tiba mami Zee nyamber.

"Zee, itu badan kamu... Mami serem deh ngeliatnya. Nanti kalau udah tua, susah lho buat nurunin beratnya."

Zee cuma bisa bilang "Iya, mami..." hihihi... lagian kan Zee gendutnya juga gendut sekseehhh gitu lho...

"Kamu daftar fitness sana. nanti mami yang modalin", mami ngoceh lagi.

Lagi2 Zee cuma nyaut "Iya, mamiii....".

Masih dibahas juga ternyata. Dan mami udah mulai kasih wejangan2 supernya itu.  Begini katanya,

"Zee, hati-hati yah nanti di tempat fitness. Banyak oom-oom yang suka cari brondonk kayak kamu".

Hahahaha.. Zee ketawa ngakak pas mami bilang ini.

"Terus yah, jangan pake celana pendek. Pake celana training aja. Buat menghindari hal yang gak-gak"

Zee masih sabar dan terima deh klo syaratnya cuma itu doank. 
Tapi ternyataaaa...... Wejangannya gak berhenti sampai situ aja lho pemirsa sekalian....

"Zee, disana banyak GAY lho. Jangan sampai kamu tergoda yah, sayang."

Zee cuma "rolling eyes" trus nanggepin "Gak kok, mi".

Aduuuhhhh..... Rasanya Zee mau teriak "Mamiiiiiii..... anakmu ini HOMO juga lho..... Masa' gak ketahuan sih???"


Udah ah, mending gak jadi daftar fitness. Syaratnya terlalu mengada-ada nih si mami....